Secara harfiah, kemiskinan
berasal dari kata dasar miskin yang artinya tidak berharta-benda
(Poerwadarminta, 1976). Secara luas Kemiskinan
adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat
disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses
terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.
Kemiskinan dipahami dalam
berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
- Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
- Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat.
- Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
Kemiskinan merupakan masalah
yang ditandai oleh berbagai hal antara lain rendahnya kualitas hidup penduduk,
terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan
kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan. Selama ini
berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi kemiskinan melalui penyediaan
kebutuhan pangan, layanan kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja
dan sebagainya.
Cara memecahkan masalah
kemiskinan memerlukan langkah-langkah dan program yang dirancang secara khusus
dan terpadu oleh pemerintah dan merupakan tanggung jawab bersama antara
pemerintah dan masyarakat.
Ada 3 masalah utama kemiskinan
di Indonesia, yaitu:
1. Terbatasnya Kecukupan dan Mutu Pangan
Hal ini berkaitan dengan
rendahnya daya beli, ketersediaan pangan yang tidak merata, dan kurangnya dukungan pemerintah bagi petani untuk
memproduksi beras sedangkan masyarakat Indonesia sangat tergantung pada beras.
Permasalahan kecukupan pangan antara lain terlihat dari rendahnya asupan kalori
penduduk miskin dan buruknya status gizi bayi, anak balita, dan ibu.
2. Terbatasnya dan Rendahnya Mutu Layanan Kesehatan
Hal ini mengakibatkan
rendahnya daya tahan dan kesehatan masyarakat miskin untuk bekerja dan mencari
nafkah, terbatasnya kemampuan anak dari keluarga untuk tumbuh kembang, dan
rendahnya kesehatan para ibu. Salah satu indikator dari terbatasnya akses
layanan kesehatan adalah angka kematian bayi.
3. Terbatasnya dan Rendahnya Mutu Layanan
Pendidikan
Hal ini disebabkan oleh
tingginya biaya pendidikan, terbatasnya kesediaan sarana pendidikan,
terbatasnya jumlah guru bermutu di daerah, dan terbatasnya jumlah sekolah yang
layak untuk proses belajar-mengajar. Pendidikan formal belum dapat menjangkau
secara merata seluruh lapisan masyarakat sehingga terjadi perbedaan antara penduduk kaya dan penduduk miskin
dalam masalah pendidikan.
Cara Mengatasinya kemiskinan
- Hilangkan sifat malas, Setiap orang pasti ada yang namanya sifat malas, jangan semata-mata kita menyalahkan pemerintah kita juga harus berpikir ke depan akan jadi apa kita kalo kita bermalas-malasan dan menjadi apa kelak nasib kita dan anak-anak kita.
- Pemerintahan sekarang ini untuk lebih memperhatikan sektor pendidikan. Bagaimana pemerintah misalnya mau menempatkan persoalan pendidikan sebagai salah satu prioritas dalam pengambilan kebijakannya. Pembangunan pendidikan adalah modal utama dalam membangun suatu bangsa. Sebab, pendidikan terkait dengan kualitas SDM. Maka, jika bangsa ini ingin maju, maka pembangunan dunia pendidikan adalah syarat mutlak yang harus dilakukan.
- Pemerintah juga harus bekerja lebih maksimal dalam membangun lapangan pekerjaan agar masyarakat miskin bisa mencari nafkah dan hidup lebih sederhana dengan kata lain mampu untuk membeli makanan pokok.
0 komentar:
Posting Komentar